الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ : شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
Red Blood |
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya cara pengubatan yang paling sesuai bagi kamu adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Sejarah bekam
Bekam Sebagai Pengubatan Tertua Bekam sudah dikenal bangsa-bangsa purba sejak kerajaan Sumeria berdiri, sekitar 4000 tahun SM, bekam berkembang di Babilonia, Mesir, Saba’ dan Persia. Sumeria adalah daerah termasuk wilayah Irak, negeri yang mengalir sungai Eufrat dan sungai Trigis. Pada masa itu, para tabib menggunakan bekam hanya untuk mengubat raja dan kerabat diraja. Ilmu berbekam hanya diturunkan oleh tabib-tabib termasyhur kepada murid-murid terpilih. Baca lagii....
Di negeri Cina bekam berkembang sekitar 2500 tahun SM, sebelum kekuasanya maharaja Yao. Di sinilah bekam mula berkembang berdasarkan pada titik-titik akupunktur.
Di Negara Mesir, bekam ujud semenjak zaman kekuasaan Fir’aun Ramses II, kira-kira 1200 tahun SM, wujudnya berbekam secara tidak sengaja apa bila pada satu masa orang ramai terkena runtuhan batu meyebabkan kecederaan lebam dan bengkak di anggota badan, bagi mengubati bengkak bengkak, darah dikeluarkan pada bahagian yang bengkak. Setelah dikeluarkan darahnya, ternyata ramai yang merasa lega dan sembuh dari kesakitan. Semenjak itu amalan mengeluarkan darah pada bahagian sakit diamalkan oleh para tabib di sana bersama-sama dengan rawatan lain.
Kelihatan imej cawan bekam di tembok Temple of Kom Ombo | sumber . |
Di zaman Nabi Yusuf, di Mesir terdapat kaum Israil. Diantara mereka ada yang terkenal sebagai ahli pengubatan berbekam. namun, hanya orang-orang tertentu sahaja yang berubat melalui berbekam.
Di Persia –yakni bangsa persi merupakan bangsa yang serumpun dengan bangsa Aria, India, Yunani, Romawi, Isbanji, Jerman, maupun rumpun Aria Eropa lainnya yang hidup sekitar 3000 tahun SM- bekam berkembang bersama pengubatan fashid, yaitu pengubatan untuk mengeluarkan darah dari tubuh. Bekam juga sudah ada di daerah Suriah dan Iskandariyah bersama pengobatan fashid, kay, pembedahan, ramuan herba, tumbuh-tumbuhan laut, akar-akaran, biji-bijian, bunga dan getah-getahan.
Di zaman Nabi Muhammad saw, bekam sudah banyak dikerjakan para sahabat bahkan menjadi sunnah dan kebiasaan mereka. Beliau selain memerintahkan umatnya untuk berubat dengan bekam, juga memberikan petunjuk tentang tempat-tempat yang sangat baik untuk dibekam. Walaupun Nabi sendiri bukan tabib, namun semua perbuatannya berdasarkan petunjuk Allah. Beliau mampu memberi tunjuk ajar kepada umatnya untuk melakukan bekam secara betul pada titik-titik bahagian tertentu.
......................Bekam adalah termasuk Fardhu Khifayah. Jika disebuah wilayah tidak ada seorang yang mempelajarinya, maka semua penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah seorang yang melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yang lain.............
Dalil-dalil tuntutan berbekam dalam Islam.
Bekam itu Fardhu Kifayah, Imam Ghazali ra berpendapat, yang dinuklilkan dalam kitab Taysirul Fiqih lil Muslimin Mu’ashir oleh DR. Yusuf Qardhawi pada halaman 235 – 236 :
Bekam adalah termasuk Fardhu Khifayah. Jika disebuah wilayah tidak ada seorang yang mempelajarinya, maka semua penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah seorang yang melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yang lain. Menurut Saya, sebuah wilayah kekadang memerlukan lebih dari seorang pembekam. Tapi yang terpenting adalah adanya jumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran keperluan yang diperlukan. Jika sebuah wilayah tidak ada orang yang ahli bekam, suatu kehancuran. Sebab Dzat yang menurunkan penyakit juga menurunkan ubatnya, dan memerintahkan untuk menggunakannya serta menyediakannya tempat-tempat untuk melaksanakannya. Maka dengan meremehkannya berarti sebuah kehancuran telah menghadang.
Dari Abdullah bin Mas'ud ra, dia berkata: "Rasulullah s.a.w. pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh Beliau s.a.w. dengan mengatakan: 'Perintahkanlah umatmu untuk berbekam'." (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib). Hadith Shahih
“Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku di isra`kan kecuali mereka berkata, Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam” Riwayat Ibnu Majah / Shajihu Al-Jami’ 5671
"Hendaklah kamu semua melakukan pengubatan bekam di bahagian tengkuk, kerana sesungguhnya perkara itu merupakan ubat dari 72 jenis penyakit" (Hadis riwayat At Thabrani)
"Kesembuhan itu terdapat pada 3 perkara, iaitu minuman madu,sayatan alat bekam dan Kay(pembakaran) dengan api, dan sesungguhnya aku melarang umatku dari Kay" (Hadis sahih)
"Sesungguhnya pengubatan paling utama yang kamu gunakan adalah bekam"(Hadis sahih)
"Jika ada ubat yang boleh mencapai penyakit, maka bekam juga boleh mencapainya" (Hadis sahih)
"Sebaik-baik hamba adalah jurubekam, kerana ia membuang darah kotor, melembutkan yang keras dan mencerahkan pandangan...." (Hadis Hasan Gharib)
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda “kalian harus berbekam dan menggunakan al- Qusthul Bahri” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan An- Nasai dalam kitab As- Sunan Al- Kubra no. 7581) Hadits Shahih
"Bila apa yang kamu gunakan sebagai pengubatan ada yang boleh mengenai penyakit atau memburu penyakit, maka itu adalah bekam" (HR Ibnu Jarir)
Bekam itu sunnah para Rasul, dari Malih bin ‘Abdullah Al – Khothmi, dari ayahnya yang berkata, Rasulullah SAW bersabda ; “Lima hal termasuk sunnah para Rasul yaitu, malu, pemaaf, bekam, siwak, dan memakai wewangian”. (HR. Thabrani dan Ibnu Jarir) Hadits Shahih
Dari Ashim bin umar bin Qatadah ra, meyatakan bahwa Jabir bin Abdullah ra pernah menjenguk Al-muqni’ ra, dia bercerita : “aku tidak sembuh sehingga aku berbekam, kerana sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda “sesungguhnya didalamnya terkandung kesembuhan” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya’la, al-Hakim, al-baihaqi) Hadits Shahih
Dari Anas ra, berkata "Rasulullah s.a.w. bersabda: 'Jika terjadi panas memuncak, maka neutralkanlah dengan berbekam sehingga tidak terjadi hipertensi pada salah seorang diantara kalian yang akan membunuhnya'." (di riwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak, dari Anas ra secara marfu', beliau mensyahihkannya yang diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV/212)) Hadits Shahih
Dari Uqbah bin Amir ra, Rasulullah saw bersabda “ada tiga hal yang jika pada suatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan alat bekam atau meminum madu atau membakar bagian yang sakit. Dan aku membenci pembakaran (sudutan api) dan tidak juga menyukainya” (HR. Ahmad dalam musnadnya) Hadits Shahih
bersambung........klik utk baca smbgnya
sourcenya...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan